
Bibit Minta Pemudik Tidak Kembali ke Kota
Sugeng Rawuh Saudaraku...
MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah, H Bibit Waluyo, meminta agar masyarakat dari daerah Jateng yang telah mudik tidak kembali ke kota Jakarta setelah selesai Lebaran. Menurutnya, kondisi kota tidak menjamin kehidupan keluarga akan menjadi lebih baik dan sejahtera. Kecuali dengan membawa modal dan ilmu yang cukup.
“Kalau bisa jangan kembali, Jakarta itu di samping sempit, hidupnya sangat keras. Kalau ke Jakarta tidak punya bekal ilmu yang cukup, kita susah untuk mencari makan. Kalau kembali hanya sangu dengkul, sangu otot, mohon maaf berat tantangannya itu. Kalau dengkul dan otot di kampung saja,” ujarnya, usai acara Temu Tokoh Nasional, di antaranya Menko Kesra, Agung Laksono, di SMA Taruna Nusantara Magelang, Sabtu, (20/8) sore.
Masyarakat Jateng, lanjut Gubernur kelahiran Klaten, 5 Agustus 1949 ini, lebih baik memberdayakan potensi desa agar hidupnya bisa menjadi sejahtera. Di antaranya dengan cara mengolah lahan-lahan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, serta potensi yang lainnya dengan baik. Masyarakat saat ini dinilai hanya kurang kerja keras dan tekun. Padahal potensi bidang agribisnis sangat menjanjikan.
“Kita itu kurang dedet, sregep. Kalau dedet dan sregep, potensi desa yang ada itu bisa mensejahterakan kita. Bandingkan hidup di Jakarta, tidak punya pengharapan apapun, daun ubi beli, ubi beli, minum beli, semuanya beli. Kalau di rumah sendiri, ubi tinggal ngambil, cabe tinggal nguleg, beras tinggal nutu,’’ jelasnya.
Namun menurut Bibit, kalau masyarakat memiliki ilmu yang memadai, dan membawa modal yang cukup, dipersilakan mengadu nasib di kota. Dengan modal itu ilmunya akan lebih dapat dimaksimalkan dan keberadaannya sangat bermanfaat di kota.
Pemudik masuk Jateng tahun ini diperkirakan naik 10 persen dari tahun lalu sekitar lima jutaan lebih dari seluruh Indonesia. Paling banyak diperkirakan pemudik dari daerah Lampung, Sumatera Utara, dan Kalimantan. Namun, Jateng kata Bibit sudah siap menerima dan menyambut kedatangan pemudik tersebut.
“Kami siap, sugeng rawuh saudaraku, silakan menikmati Jateng, bali ndeso mbagun deso. Sekarang usaha kecil mikro khususnya olahan, telah luar biasa tumbuh semarak, ada ubi goreng, tempe goreng, keripik goreng, semuanya ada, bandeng dan telur juga ada,” ujar orang nomor satu di Jateng ini.
Selain makanan, infrastuktur di Jateng juga disebut sudah siap digunakan oleh pemudik. Pagi kemarin, kata Bibit, di antaranya sudah dibuka jalan tol penggalan pertama, ruas Ungaran-Semarang. Diharapkan pembukaan jalan tol ini akan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para pemudik dan arus lalulintas selanjutnya.
“Mulai tadi pagi setelah dibuka (kemarin), atau H-10 sampai dengan H+10, melewati jalan tol itu tidak bayar, tapi setelah itu bayar. Jadi itu kesiapan kita untuk saudara-saudaraku yang akan pulang kembali ke Jateng,’’ ungkapnya.
Mantan Jendral kancil berbintang tiga di TNI ini menambahkan, sudah tidak ada perbaikan jalan lagi di Jateng menjelang kegiatan mudik Lebaran ini. Hanya sedikit yang masih dalam perbaikan namun bisa dilalui kendaraan, khususnya kendaraan kecil. Ia mencontohkan, jalan di ring road Ambarawa, Kabupaten Semarang, belum selesai secara sempurna.
Sementara, Menko Kesra, Agung Laksono, menyatakan juga menghimbau kepada masyarakat, melalui gubernur di seluruh Indonesia, agar jangan lagi menambah jumlah penduduk yang pindah ke kota. Selain pemerintah di daerah, himbauan juga ditujukan kepada perusahaan agar jangan menambah orang di kota.
“Gubernur melalui struktur di bawahnya, hingga sampai ke tingkat kampung-kampung, diharapkan bisa memberikan imbauan ini, agar diharapkan penduduk di kota-kota besar tidak bertambah,” tuturnya.(had)