• All
  • Seni Budaya
  • Gosip
  • Hukum dan Kriminal
gravatar

Pangat Ringkus Babi Hutan Dengan Tangan Kosong



MAGELANG – Warga sekitar lereng gunung Merbabu di wilayah Kabupaten Magelang digegerkan dengan penyerangan seekor babi hutan pada sejumlah warga yang sedang melakukan aktifitas pertanian di sawah.
Awalnya, babi tersebut diduga menyerang seorang warga, Kardi (25) penduduk Dusun Petung, Desa Petung, Kecamatan Pakis. Kemudian babi tersebut sekitar pukul 07.00 juga menyerang Rahmat (65) warga Dusun Sonorejo, Desa Sonorejo, Kecamatan Candimulyo.

Pagi itu, Rahmat sedang menanam batang singkong di persawahan yang tidak jauh dari pemukiman.  Tiba-tiba ia diseruduk dari sisi samping kirinya, dan seketika ia terjungkal. Kemudian babi tersebut terus menyerang Rahmat.

Rahmat pun terus melawan sehingga ia menderita gigitan di kedua tangan bagian ibu jarinya dan jempol kaki sebelah kanan.

“Ketika saya jatuh, babi itu terus melawan dan akan menggigit saya. Ketika saya hadang dengan kaki dan tangan malah menggigit,” ujarnya.

Beruntung, Rahmat bisa selamat lantaran saat perkelahian berlangsung, ia terjatuh dalam parit. “Ketika saya jatuh di parit, tiba-tiba babi itu langsung pergi begitu saja,” katanya. Akibat lukanya, Rahmat pun sempat menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit dr Soedjono karena ibu jari tangannya remuk dan hamper terputus.
Ternyata, babi hutan seberat sekitar 1,5 kuintal tersebut juga menyerang warga di Dusun Mantenan, Desa Gianti, Kecamatan Candimulyo yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi perkelahiannya dengan Rahmat.

Saat itu, Pangat (35), bersama istrinya, Tukini (32), dan anaknya, Rani (13), sedang memanen cabai di sawah. Tiba-tiba istrinya diseruduk dari belakang hingga terjungkal. Babi tersebut juga menyerang anaknya. Awalnya, mereka menduga itu seekor kerbau hitam.

Melihat aksi babi hutan tersebut, Pangat langsung memberanikan diri mendekap babi dari belakang. “Saya langsung meberanikan diri meringkus babi itu dengan tangan kosong, karena kepepet melihat istri dan anak saya dilukai,” ujarnya.

Ia pun sempat berkelahi hingga berguling-gulingan dengan babi itu. Saat akan mendekapnya dari belakang, kata Pangat, babi itu lepas lagi dan balik menyerang ke arahnya. Pangat sempat mendekap sebanyak lima kali dari belakang.

“Tiba-tiba babi itu berada di arah pojokan sawah, seketika itu langsung saya dekap dengan kencang lalu saya tindih,” katanya. Kemudian ia meminta bantuan pada warga sekitar untuk mengikat kaki dan mulut babi itu.
Akibat serangan babi tersebut, Istrinya mengalami luka di bagian pantatnya dan harus dijahit di Puskesmas setempat, sedangkan anaknya mengalami lebam di bagian punggung.

Menurut penuturan warga sekitar, mereka baru pertama kali menemukan babi hutan berkeliaran di sekitar desa mereka. Sebelumnya, belum pernah ada satupun warga yang melihat babi hutan.

Babi yang pada bulunya sudah muncul bulu putih tersebut kemudian digotong warga menggunakan bambu dengan keempat kaki diikat, lalu dibawa ke belakang rumah Pangat untuk diamankan .

“Sementara babi itu kita amankan dulu, nanti mungkin akan kita bunuh dan dikubur,” kata Pangat.(had)