• All
  • Seni Budaya
  • Gosip
  • Hukum dan Kriminal
gravatar

Kepala Desa Tejosari Hilang


Surame Hilang Tanpa Jejak

MAGELANG, TRIBUN - Sudah sekitar satu bulan ini Kepala Desa Tejosari, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Surame hilang tanpa jejak. Sementara tugas pelayanan di desa tersebut dilimpahkan ke perangkat desa.

Para perangkat desa di Desa Tejosari 'bungkam' tidak mau mengatakan mengapa kadesnya, Surame Hadi Sutikno tersebut tidak masuk kantor selama satu bulan terakhir ini. Mereka hanya memastikan kalau pelayanan kepada masyarakat tetap terlayani dengan baik.

"Maaf , kalau masalah pak kades, kami tidak bisa ngomong lebih banyak. Lebih baik ditanyakan langsung pada pak Sekdes saja karena dia yang punya wewenang penuh," kata Rusyanto, Kaur Keuangan kantor desa Tejosari kecamatan Ngablak, Rabu (28/9) kemarin.

Namun, Rusyanto mengungkapkan kalau pak Tarno (Sekdes) sedang tidak berada di kantor karena ada urusan dinas di Pemkab. 

Beberapa karyawan lain di Pemdes tersebut, juga kompak tidak mau mengatakan lebih jauh perihal ketidakhadiran Surame. Perihal 'raibnya' Surame', menurut Kepala Jaga Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Ngablak, Brigadir Susanto, belum pernah dilaporkan ke polisi. "Dari pihak keluarga maupun kantor secara resmi belum pernah lapor soal hilangnya pak Kades," terang Susanto.

Rumah Surame yang ada di dusun Kowasan Tejosari, juga tampak sepi. Tidak ada seorangpun yang membukakan pintu saat diketuk.    Rupanya, hilangnyanya Surame bukan menjadi rahasia lagi bagi warga masyarakat setempat. Beberapa warga mengatakan, sudah satu bulan terakhir yang bersangkutan tidak perah pulang lagi ke rumah. "Ada yang bilang ke Salatiga, Ambarawa, bahkan Surabaya," kata Mitro (39), warga setempat.

Istrinya, Sudarti, kata Mitro, bila siang hari pulang ke rumah orang tuanya di Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Salah satu putranya sudah ada yang berkeluarga dan yang satunya lagi masih sekolah di bangku SD.

"Rumah pak kades sekarang ini sepi, nggak seperti dulu rame," kata Winarni, warga lain.

Surame selama ini selain dikenal sebagai kades Tejosari juga sebagai petani lereng Gunung Merbabu yang sangat inovatif dan kreatif. Ia bahkan menjadi ketua Paguyuban Petani Merbabu (PPM) yang anggotanya merupakan kelompok tani.

Sepak terjangnya untuk memasukan pertanian di kawasan lereng Merbabu patut diacungi jempol. Karena setelah terbentuk PPM, banyak sayuran asal lereng Merbabu yang masuk ke supermarket bahkan pasarannya hingga luar negri.

Rumor yang beredar di kalangan warga setempat, hilangnya Surame karena yang bersangkutan sedang 'kasmaran' dengan seorang janda beranak tiga asal desa Ngablak. R, merupakan inisial janda yang menyebabkan Surame tidak pernah lagi menampakkan batang hidungnya.

"Kabarnya keduanya sudah nikah siri dan sekarang  kontrak di Salatiga atau  Ambarawa," kata beberapa warga.

Banyak warga yang menyayangkan perbuatan Surame yang selama ini menjadi panutan, terutama soal bertani. "Gara-gara seorang perempuan, pak Rame tega meninggalkan istri dan anak-anaknya," kata warga.   

Camat Ngablak, Iwan Sutiarso mengatakan, ia menerima informasi mangkirnya Surame dari tugas Kades di peroleh dari masyarakat. Pihaknya saat ini sedang berusaha menyelidiki penyebab Surame meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kades. Pihak keluarga yang dihubungi juga tidak mengetahui keberadaan Surame.

Pihak Kecamatan telah melayangkan surat pemanggilan kepada Surami untuk dimintai keterangan tentang ketidak disiplinan menjalankan tugas sebagai kepala desa. “Surat pemanggilan sudah kami kirimkan baik ke kantor kelurahan maupun keluarga, namun percuma saja karena yang bersangkutan juga tidak ditempat. Pihak keluarga juga mengaku tidak mengetahui keberadaan Surami,” tandasnya.(Had)