• All
  • Seni Budaya
  • Gosip
  • Hukum dan Kriminal
gravatar

Kunjungan JICA Memantau Pemanfaatan KIA DI Kota Magelang


Kunjungan JICA Memantau Pemanfaatan KIA DI Kota Magelang

Rose Gakili Salut Dengan Dokter Indonesia

MAGELANG, TRIBUN - Utusan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang berasal dari empat negara, Maroko, Vietnam, Kenya dan Laos dan tujuh  propinsi di Indonesia, berkunjung ke Kota Magelang untuk mengikuti program pelatihan negara ketiga untuk memperkuat peran perawatan kesehatan primer pada kesehatan ibu dan anak melalui pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Kamis (13/10) kemarin.
Direktur RSU Tidar, Dr Sri Harso menambahkan, para peserta berkunjung ke RSU karena rumah sakit yang merupakan rumah sakit rujukan ini pernah tiga kali menjuarai lomba sayang ibu dan anak tingkat nasional. "Jadi peserta memang ingin mengetahui secara detail bagaimana penggunaan buku KIA di sini," terangnya.
Rose Gakili, seorang peserta dari Kenya mengatakan, salut dengan peran pemerintah dan masyarakat Indonesia yang mau bekerjasama dalam menekan angka kematian ibu dan anak melahirkan.
"Kalau di negara saya, dokternya nggak mau mengisi buku KIA, tapi perawat atau petugas kesehatan yang mengisinya," katanya.
Para utusan itu melihat langsung bagaimana pemerintah Kota Magelang berperan menekan resiko kematian ibu melahirkan dan bayi lahir dengan memanfaatkan buku KIA. Sebelumnya, mereka juga berkunjung ke Salatiga yang merupakan kota pertama di Indonesia yang menerapkan KIA.
Menurut Kasubdit Bina Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Ibu Hamil dan Prasekolah Kementrian Kesehatan, Dr Rinni Yudhi Pratiwi,  yang memimpin rombongan, kunjungan mereka ke Indonesia karena negara ini di nilai berhasil menekan angka kematian ibu melahirkan dan anak baru lahir dengan menggunakan KIA.
Program ini  dimulai tahun 1997 lalu di Salatiga, kemudian di kembangkan di seluruh Jateng, dan saat ini sudah menyeluruh di Indonesia. Sampai saat ini, sudah tercetak sebanyak 4,5 juta buka KIA.
Dr Rinni mengatakan, melalui buku KIA ini, petugas kesehatan akan bisa melakukan komunikasi dengan ibu hamil dan mudah memantau perkembangannya hingga ibu hamil tersebut melahirkan,  bahkan sampai anak yang dilahirkan berumur lima tahun.
"Bagaimana kehamilannya, persalinan, anak yang dilahirkan sehat atau tidak, kemudian akan terpantau juga apakah anak tersebut sudah mendapatkan imunisasi atau belum," katanya.
Para utusan dari negara-negara ketiga itu sudah berada di Indonesia sejak 8-16 Oktober. Mereka merupakan peserta Third Country Training Program (TCTP), salah satu program pelatihan para profsi kesehatan di negara berkembang.
Di Kota Magelang, mereka melihat dari dekat sekolah ibu balita dan ibu hamil serta PAUD Kasih Ibu di Menowo, Kelurahan Kedungsari, Kota Magelang. Utusan lainnya juga berkunjung ke Kecamatan Salaman dan Borobudur Kabupaten Magelang.(had)