
Singgih Akan Resmikan BPBD Bulan Ini
Singgih Akan Resmikan BPBD Bulan Ini
MAGELANG, TRIBUN – Dalam waktu
dekat, Bupati Magelang, Ir Singgih Sanyoto akan segera meresmikan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten. Direncanakan, pada akhir bulan
Oktober ini akan segera dilaksanakan.
Ia mengatakan, BPBD tersebut salah
satu fungsinya adalah badan yang secara khusus menangani permasalahan bencana di
daerah. Begitu pula untuk anggaran dana baik dari pemerintah pusat maupun
provinsi juga melalui BPBD.
Hal itu, lanjutnya, bertujuan untuk
menghadapi ancaman bajir lahar dingin pada musim penghujan mendatang, beberapa
persiapan dan pemetaan juga telah dilakukan oleh pemerintah setempat.
“Secara umum kita siap, tapi kita
akan tetap antisipasi, kapan datangnya dan berapa skalanya dan sebagainya itu,”
katanya.
Bupati Magelang mengaku, telah
mempersiapkan lokasi pengungsian serta logistik bagi pengungsi, yang besarannya
diperkirakan sama dengan kebutuhan musim penghujan tahun lalu.
“Dengan skala seperti tahun kemarin
lah, jumlah pengungsi, kemudian kemana mengungsinya dan sebagainya, harapan
kita skalanya tidak lebih besar dari tahun kemarin, tapi target penanggulangan
itu seperti kemarin,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo
yang hadir dalam penyambutan Wapres Budiono di Desa Piyungan, Kecamatan
Sawangan, kemarin mengatakan, untuk perihal bencana semuanya telah diserahkan
pada BPBD. Namun ia menegaskan bahwa ancaman banjir lahar dingin Gunung Merapi
di Magelang terletak pada aliran Sungai Putih dan Pabelan. "Ancaman banjir
lahar dingin kemungkinan masih akan terjadi di kedua aliran sungai tersebut
pada musim hujan mendatang. Namun, kami berharap skalanya lebih kecil dari
musim hujan yang lalu," katanya.
Ia menyebutkan, persiapan dari pemerintah provinsi yang dilakukan antara lain meminta bantuan beras, alat-alat dapur lapangan kalau memang ingin ditambah, tenda lapangan, dan obat-obatan ke pemerintah pusat.
"Saya minta hal itu supaya dipenuhi sehingga pada waktu musim hujan nanti semua sudah siap. Kalau nanti ada korban akibat banjir lahar dingin maka telah tersedia beras, obat, dan tenda," katanya.
Bibit menegaskan, jangan sampai setelah ada bencana baru mencari kebutuhan atau peralatan yang diperlukan tersebut, berarti tidak siap. "Saya tidak bisa menyebutkan satu persatu jumlah kebutuhan. Kini sedang dipersiapkan Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah," katanya.(had)
Ia menyebutkan, persiapan dari pemerintah provinsi yang dilakukan antara lain meminta bantuan beras, alat-alat dapur lapangan kalau memang ingin ditambah, tenda lapangan, dan obat-obatan ke pemerintah pusat.
"Saya minta hal itu supaya dipenuhi sehingga pada waktu musim hujan nanti semua sudah siap. Kalau nanti ada korban akibat banjir lahar dingin maka telah tersedia beras, obat, dan tenda," katanya.
Bibit menegaskan, jangan sampai setelah ada bencana baru mencari kebutuhan atau peralatan yang diperlukan tersebut, berarti tidak siap. "Saya tidak bisa menyebutkan satu persatu jumlah kebutuhan. Kini sedang dipersiapkan Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah," katanya.(had)