
Penemuan Janin di Sungai Bunut
Marinah Mengira Bangkai Kucing
MAGELANG, TRIBUN - Seonggok janin
ditemukan oleh warga di Sungai Bunut, Dusun Sikepan 1, Desa Beringin, Kecamatan
Srumbung, Kabupaten Magelang, Selasa (3/1/2012) pukul 06.30.
Menurut penuturan Sri Marinah (35),
warga yang pertama kali menemukan janin tersebut. Awalnya ia sedang mencuci di
pinggir sungai Bunut yang kebetulan berada di belakang rumahnya. Tiba-tiba ada
seonggok daging mengambang dan terbawa arus yang tidak jauh dari
tempatnya. Kemudian ia berlari memanggil tetangganya, Suparyati.
"Saya mengira itu bangkai kucing mati atau daging apa gitu, lalu saya perhatikan seperti orok. Karena saya takut, saya langsung lari dan memanggil tetangga," katanya saat ditemui Tribun Jogja di rumahnya.
Kemudian, lanjut Sri Marinah yang kebetulan juga istri Kepala Dusun Sikepan 1 ini, warga langsung berdatangan dan mengambil orok tersebut untuk dibawa ke rumahnya. Janin tersebut diletakkan dalam baskom dengan alas daun talas dan ditutup kain putih.
"Saya mengira itu bangkai kucing mati atau daging apa gitu, lalu saya perhatikan seperti orok. Karena saya takut, saya langsung lari dan memanggil tetangga," katanya saat ditemui Tribun Jogja di rumahnya.
Kemudian, lanjut Sri Marinah yang kebetulan juga istri Kepala Dusun Sikepan 1 ini, warga langsung berdatangan dan mengambil orok tersebut untuk dibawa ke rumahnya. Janin tersebut diletakkan dalam baskom dengan alas daun talas dan ditutup kain putih.
Petugas Paramedis Puskesmas
Srumbung, Dwiyanto mengungkapkan, dari hasil visum yang timnya lakukan, pada
janin tersebut masih terdapat darah segar yang menempel. Selain itu plasenta
dan tali pusarnya juga masih menempel. Sehingga diperkirakan janin malang ini
belum lama keluar dari rahim sang ibu.
Dwiyanto mengatakan, kondisi janin
belum terlalu sempurna, diperkirakan berumur sekitar 5-6 bulan dengan jenis
kelamin perempuan. Namun bentuknya sudah lengkap baik dari kepala, tangan,
hingga kedua kaki.
"Tapi rambutnya belum tumbuh dan tidak ada luka lebam dan bekas luka. Bayi masih segar bahkan plasenta dan tali pusarnya masih menempel," kata Dwiyanto.
"Tapi rambutnya belum tumbuh dan tidak ada luka lebam dan bekas luka. Bayi masih segar bahkan plasenta dan tali pusarnya masih menempel," kata Dwiyanto.
Ia juga memperkirakan bahwa janin
tersebut adalah akibat tindakan aborsi oleh orangtua yang tidak menghendaki
kelahiran bayi ini. "Kemungkinan ini korban aborsi yang tidak dikehendaki
oleh orangtuanya," katanya.
Sementara itu, Kadus Sikepan 1, Sukiman menyatakan, janin tersebut diperkirakan bukan berasal dari rahim warga setempat. "Di sini tidak ada yang hamil. Ada yang hamil tapi masih tetap hamil kok. Bisa saja itu adalah janin yang dibuang ibunya yang berasal dari luar desa, atau bisa juga itu berasal dari warga yang berada di jalur aliran sunngai Bunut," ujarnya.
Sementara itu, Kadus Sikepan 1, Sukiman menyatakan, janin tersebut diperkirakan bukan berasal dari rahim warga setempat. "Di sini tidak ada yang hamil. Ada yang hamil tapi masih tetap hamil kok. Bisa saja itu adalah janin yang dibuang ibunya yang berasal dari luar desa, atau bisa juga itu berasal dari warga yang berada di jalur aliran sunngai Bunut," ujarnya.
Dari jalur sungai ini, terdapat
beberapa dusun antaralain dari yang terdekat adalah Dusun Sruwen Desa Bringin,
Dusun Nglampu dan Dadapan Desa Pucanganom.
Kanit Reskrim Polsek Srumbung, Aiptu Subagiyo seusai melakukan pemeriksaan pada janin maupun tempat kejadian perkara (TKP) belum bisa memastikan siapa yang dengan tega membuang janin yang tak berdosa ini.
"Kami masih mendalaminya. Kita juga masih akan terus melakukan pengolahan perkara. Kita juga belum bisa memperkirakan dari mana janin itu dibuang," katanya.
Saat ini, lanjut Subagiyo, janin diserahkan pada warga untuk segera dilakukan pemakaman. Dan Selasa siang kemarin, warga langsung membungkus janin malang tersebut dengan kain kafan untuk segera dikebumikan di pemakaman desa setempat.(had)
Kanit Reskrim Polsek Srumbung, Aiptu Subagiyo seusai melakukan pemeriksaan pada janin maupun tempat kejadian perkara (TKP) belum bisa memastikan siapa yang dengan tega membuang janin yang tak berdosa ini.
"Kami masih mendalaminya. Kita juga masih akan terus melakukan pengolahan perkara. Kita juga belum bisa memperkirakan dari mana janin itu dibuang," katanya.
Saat ini, lanjut Subagiyo, janin diserahkan pada warga untuk segera dilakukan pemakaman. Dan Selasa siang kemarin, warga langsung membungkus janin malang tersebut dengan kain kafan untuk segera dikebumikan di pemakaman desa setempat.(had)