
Tosi Terpaksa Dua Hari Tidak Mandi
TEMANGGUNG, TRIBUN - Sebanyak 12 desa atau kelurahan di wilayah Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung mengalami krisis air bersih sejak Kamis (15/3) lalu hingga Jumat (16/3). Kondisi ini membuat warga kesulitan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Seorang warga, Tosiani (27) yang tinggal di Kelurahan Manding, mengaku sudah dua hari tidak mandi dan tidak dapat mencuci pakainnya. Bahkan, ia terpaksa mandi di kecamatan lain di tempat temannya.
“Saya sudah dua hari ini tidak mandi. Biasanya memang sering mati tiap pagi, tapi tidak separah ini,” katanya, Jumat (16/3).
Hal serupa dialami oleh Ari (28), seorang warga yang tinggal tidak jauh dari Tosi, ia terpaksa tidak memasak selama dua hari karena tidak ada air bersih.
"Matinya air ini secara mendadak, tidak ada pemberitahuan dulu sehingga tidak ada persiapan menampung air. Jadi kami sekeluarga tidak mandi dan memasak selama dua hari,” tuturnya.
Menurut Kasi Pelayanan Pelanggan PDAM Tirto Agung Temanggung, Basrowi menuturkan, tidak mengalirnya air ini disebabkan sedang ada pemotongan pipa di sumber air PDAM Desa Campursari, Kecamatan Bulu.
Sehingga, katanya, ada yang terdampak langsung dari sumber air sehingga mati total. Serta ada pula yang aliran airnya tidak maksimal karena daerah-daerah itu masih dialiri air dari sumber lain.
Ia menyebut, wilayah yang aliran airnya mati total adalah Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Jurang, Kelurahan Manding, Kelurahan Tlogorejo, Desa Joho, Kelurahan Temanggung Satu, dan Desa Tegowanu. Sedangkan daerah yang aliran airnya tidak maksimal yaitu Kelurahan Temanggung Dua, Kelurahan Mungseng, Kelurahan Giyanti, Kowangan, dan Kelurahan Kertosari.
“Sebelum kami lakukan pemotongan pipa, sudah kami prediksi akan mati aliran airnya. Tapi sebelumnya sudah kami sosialisasikan lewat radio RSPD, Ova Radio, dan RPK Parakan,” kata Basrowi.
Basowi mengatakan, pekerjaan lapangan pemotongan pipa untuk pemeliharaan jaringan itu sedianya ditarget satu hari selesai. Namun ternyata ada beberapa bagian yang perlu disempurnakan terkait pipa induk.
Sehingga, pekerjaan molor dan membuat aliran air mati selama dua hari. Hal ini membuat masyarakat se Kota Temanggung mengalami krisis air bersih.(had)
Seorang warga, Tosiani (27) yang tinggal di Kelurahan Manding, mengaku sudah dua hari tidak mandi dan tidak dapat mencuci pakainnya. Bahkan, ia terpaksa mandi di kecamatan lain di tempat temannya.
“Saya sudah dua hari ini tidak mandi. Biasanya memang sering mati tiap pagi, tapi tidak separah ini,” katanya, Jumat (16/3).
Hal serupa dialami oleh Ari (28), seorang warga yang tinggal tidak jauh dari Tosi, ia terpaksa tidak memasak selama dua hari karena tidak ada air bersih.
"Matinya air ini secara mendadak, tidak ada pemberitahuan dulu sehingga tidak ada persiapan menampung air. Jadi kami sekeluarga tidak mandi dan memasak selama dua hari,” tuturnya.
Menurut Kasi Pelayanan Pelanggan PDAM Tirto Agung Temanggung, Basrowi menuturkan, tidak mengalirnya air ini disebabkan sedang ada pemotongan pipa di sumber air PDAM Desa Campursari, Kecamatan Bulu.
Sehingga, katanya, ada yang terdampak langsung dari sumber air sehingga mati total. Serta ada pula yang aliran airnya tidak maksimal karena daerah-daerah itu masih dialiri air dari sumber lain.
Ia menyebut, wilayah yang aliran airnya mati total adalah Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Jurang, Kelurahan Manding, Kelurahan Tlogorejo, Desa Joho, Kelurahan Temanggung Satu, dan Desa Tegowanu. Sedangkan daerah yang aliran airnya tidak maksimal yaitu Kelurahan Temanggung Dua, Kelurahan Mungseng, Kelurahan Giyanti, Kowangan, dan Kelurahan Kertosari.
“Sebelum kami lakukan pemotongan pipa, sudah kami prediksi akan mati aliran airnya. Tapi sebelumnya sudah kami sosialisasikan lewat radio RSPD, Ova Radio, dan RPK Parakan,” kata Basrowi.
Basowi mengatakan, pekerjaan lapangan pemotongan pipa untuk pemeliharaan jaringan itu sedianya ditarget satu hari selesai. Namun ternyata ada beberapa bagian yang perlu disempurnakan terkait pipa induk.
Sehingga, pekerjaan molor dan membuat aliran air mati selama dua hari. Hal ini membuat masyarakat se Kota Temanggung mengalami krisis air bersih.(had)