• All
  • Seni Budaya
  • Gosip
  • Hukum dan Kriminal
gravatar

Istri Wali Kota Magelang Tidak Pernah ke Museum




MAGELANG, TRIBUN - Istri Wali Kota Magelang, Ny Yeti Sigit Widyonindito mengaku baru pertama mengunjungi sebuah museum saat berkunjung di museum Abdul Djalil komplek Akademi Militer (Akmil) Magelang, Selasa (10/4). Padahal selain ia mengaku lahir dan besar di Magelang, di kota kecil ini sedikitnya terdapat lima museum yang memiliki nilai sejarah berskala nasional hingga internasional.

"Saya belum pernah mengunjungi museum-museum di Magelang. Setahu saya (obyek wisata) hanya Kyai Langgeng karena dekat rumah dinas. Kalau anak-anak memang sering, biasanya kalau mereka ke sana saya juga ga pernah mengantar," katanya saat pembukaan kegiatan One Day Tour oleh Disporabudpar Kota Magelang, di Borobudur International Golf and Country Club (BIGCC).

Istri wali kota yang saat ini sudah berusia kepala lima ini mengungkapkan, acara ini cukup positif dan bagus untuk pengenalan tempat-tempat wisata dan museum di Kota Magelang, agar lebih bisa diminati masyarakat Magelang dan masyarakat luas.

"Jadi acara ini sangat bagus, saya secara pribadi juga bisa lebih kenal. Saya sering mendengar tapi terus terang belum pernah berkunjung," ujarnya.

Dalam acara One Day Tour ke enam ini, pihak Disporabudpar sengaja memfokuskan kunjungan ke museum yang ada di kota ini. Sayangnya, dalam kegiatan tersebut hanya berkunjung ke museum Abdul Djalil dan museum Oei Hong Djien (OHD). Sedangkan tiga museum lainnya yakni museum Diponegoro, museum BPK, serta Museum Sudirman tidak disinggahi.

Seusai mengunjungi museum, Yeti mengatakan, kesan yang diperoleh dari museum ternyata menarik dan dapat menambah wawasan lebih luas. Ia mencontohkan museum Abdul Djalil yang ada di komplek Akmil, ternyata dapat mengetahui sejarah perjuangan para pejuang. Selama ini, ia mengaku belum banyak mengetahui tentang museum.

“Setelah masuk, ternyata  banyak hal-hal yang bisa menjadikan motivasi bagi anak-anak untuk mengembangkan rasa nasionalisme, jiwa patriot, dan memotivasi diri untuk semangat. Karena untuk memperjuangkan dan mempertahankan keutuhan bangsa ternyata tidak mudah,” katanya.

Ia menambahkan, sementara masyarakat umum yang berada di luar saat ini pekerjaannya hanya mencari-cari kesalahan orang lain. Kemudian terhadap keberadaan museum OHD yang baru saja diresmikan beberapa hari lalu, menurutnya menjadi kebanggaan tersendiri mengingat museum ini berskala internasional.

“Saya memang belum bisa menikmati sebuah museum, tapi setidaknya kita ikut bangga menjadi orang Magelang,” ungkapnya.

Ia berharap, pihak dinas pariwisata terus mengembangkan promosi ke berbagai sektor terutama ke biro perjalanan wisata.

Kasi Promosi Obyek Pariwisata, Disporabudpar Kota Magelang, Indri Pujiastuti mengatakan, saat ini memang telah dilakukan komunikasi ke berbagai sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan berkunjung ke museum.

“Kita juga sudah berkomunikasi dengan biro-biro perjalanan untuk membawa wisatawan berkunjung ke obyek wisata di Kota Magelang agar museum-museum ini ramai dikunjungi,” katanya.(had)