• All
  • Seni Budaya
  • Gosip
  • Hukum dan Kriminal
gravatar

Keluarga Tak Memaksa Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

BANTUL, TRIBUN - Keluarga besar almarhum Mantan Presiden RI Soeharto, tidak muluk-muluk mengharapkan Soeharto diangkat sebagai Pahlawan Nasional. Mereka cukup puas menganggap Soeharto sebagai pahlawan keluarga.

Hal itu dikatakan putri Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titik Suharto di sela menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga yang berkunjung ke Museum Soeharto, di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Jumat (18/10).

"Buat kami semua yang penting Pak Harto di mata rakyat Indonesia. Saya percaya bapak adalah pahlawan bagi jutaan rakyat Indonesia. Apakah itu mau dapat penghargaan, pengakuan sebagai pahlawan atau tidak itu buat kami pak harto adalah pahlawan keluarga," kata Titik.

Pihaknya menghargai kehadiran Presiden di Museum tersebut. Akan tetapi menurutnya hal itu wajar, sebab SBY merupakan yunior sebagai presiden RI mapun di militer.

"Kami sangat menghargai beliau mampir ke sini. Pak harto adalah seniornya. Dan sesepuh beliau di tentara. Beliau juga menghargai pak harto," ujarnya.

Saat ditanya apakah keluarga ada upaya mengusulkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, Titik menegaskan, pihak keluarga tidak pernah mengusulkan pada pemerintah supaya diangkat sebagai Pahlawan Nasional. Menurutnya, yang paling penting adalah selama ini rakyat Indonesia sudah merasakan kerja kerasnya.

"Kami tidak pernah mengusulkan, kami tidak pernah memaksa untuk pengakuan Pak Harto sebagai pahlawan. Yang penting adalah Pak Harto di mata rakyat Indonesia," katanya.

Menurutnya, kedatangan SBY beserta rombongan merupakan kunjungan keluarga biasa. Kebetulan saat akan berziarah ke makam mertuanya di Purworejo, menyempatkan mampir di Museum tersebut. Ia mengaku selama ini memang hanya Presiden SBY yang sudah berkunjung di tempat kelahiran Soeharto ini.

"Saya tahu di belakang tidak ada maksud apa-apa, beliau tulus," ucapnya.

Pihak keluarga pun tidak memberikan sambutan khusus pada Presiden SBY. Saat presiden datang didampingi Gubernur DIY Sultan HB X, ia hanya disambut Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX, adik tiri Soeharto Probosutedjo, Siti Hediati Hariyadi beserta beberapa keluarga Soeharto.

"Kunjungan ke sini karena kekeluargaan saja. Kita tidak memberi sambutan meriah," kata Titik.

Sementara itu, SBY dan Ani Yudhoyono serta cucunya Almira Tunggadewi Yudhoyono, datang dalam satu mobil sekitar pukul 14.30, disusul putranya Agus Harimurti dan Annisa Pohan.

Usai acara penyambutan, ia langsung dibimbing untuk masuk ke dalam gedung diorama 'Memorial jendral besar H.M. Soeharto". Sekitar 30 menit kemudian, keluarga SBY yang dipandu juru bicara keluarga Soeharto, Djoko Utomo, diperlihatkan tempat kelahiran mantan penguasa orde baru itu. Selanjutnya, mereka masuk ke dalam gedung utama untuk melakukan pertemuan keluarga.

Sebelum meninggalkan museum, SBY diberikan kesempatan menuliskan kesan dan pesan terkait almarhum Soeharto. "Hormat kami Rakyat Indonesia kepada pak Harto, pejuang kemerdekaan dan pemimpin pembangunan. Terima kasih atas jasa Bapak," tulis SBY disertai tanda tangannya.(had)